TOPNEWSP.COM, MAKASSAR — DPRD Makassar mendorong Pemerintah Kota untuk segera menambah jumlah rombongan belajar (rombel) ke sekolah-sekolah yang berada di kawasan padat penduduk.
Langkah tersebut dinilai penting untuk mengatasi persoalan keterbatasan daya tampung siswa baru dalam Penerimaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
Hal tersebut disampaikan Legislator Partai NasDem, A Odhika Cakra Satriawan usai menghadiri pertemuan Komisi D dengan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Balai Kota, Kamis 24 Juli 2025. Pertemuan itu membahas persoalan siswa SMP yang belum mendapatkan tempat sekolah.
“Soal SMP, kita minta pendapat Pak wali karena saat ini kan masih menunggu hasil review dari Kementerian untuk usulan penambahan rombongan belajar (rombel). Tapi sambil menunggu itu, kami mendorong agar masyarakat mengisi dulu sekolah-sekolah yang masih punya kuota,” kata Odhika.
Dia mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan Kota Makassar telah memiliki daftar sekolah yang masih dapat menampung siswa, termasuk SMP yang berada di wilayah padat penduduk.
“Kalau ada siswa yang belum lolos seleksi, bisa langsung diarahkan ke sekolah-sekolah itu. Daftarnya sudah ada di Dinas Pendidikan. Bahkan di SMP 35 Telkomas saja masih bisa menampung hingga 100-an siswa,” bebernya.
Legislator dari Dapil Biringkanaya-Tamalanrea itu juga telah menyebarluaskan informasi tersebut kepada masyarakat agar tidak ada lagi calon siswa yang kehilangan kesempatan pendidikan hanya karena tidak tahu harus mendaftar ke mana.
“Sudah saya sampaikan juga. Kalau masih ada yang belum dapat sekolah, silakan langsung daftar di sekolah yang tersedia sesuai domisili, seperti di Tamalate, Biringkanaya, Makassar dan kecamatan lainnya karena sekolah cukup merata,” tambahnya.
Lebih jauh, Odhika berharap langkah ini bisa menjadi solusi jangka pendek sembari menunggu keputusan resmi dari Kementerian Pendidikan terkait penambahan rombel untuk sekolah-sekolah favorit dan padat siswa.
“Harapannya, sekolah-sekolah yang masih kosong ini bisa segera terisi. Kalau pun tidak 100 persen, setidaknya kita arahkan siswa ke tempat yang benar dan bisa menampung mereka,” tuturnya.
Meski begitu, Komisi D kata Odhika tetap mendorong agar penambahan Rombel di sekolah-sekolah kawasan padat penduduk menjadi perhatian serius Pemkot dan kementerian, agar persoalan daya tampung bisa teratasi secepatnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan komitmen Pemkot untuk menjamin akses pendidikan yang adil bagi semua.
Dia menyebut penataan zonasi dan penguatan kerja sama dengan sekolah swasta juga menjadi bagian dari solusi sistemik yang tengah disiapkan.
“Tidak boleh ada anak-anak yang kehilangan hak belajar hanya karena sistem belum sempurna. Kita ingin semua anak tertangani sejak awal, tidak ada lagi yang terlewat dari Dapodik,” pungkas Munafri. (*)



Tinggalkan Balasan