TOPNEWSP.COM, BALI – Banjir yang melanda enam kabupaten/kota di Provinsi Bali sejak Selasa 9 Septermber 2025 malam, tidak hanya meluluhlantakkan Kota Denpasar dan beberapa daerah lain tapi juga mengakibatkan nyawa melayang.
Terkini, data BPBD Bali menyebutkan, bencana alam itu telah menyebabkan sembilan orang tewas dan enam orang lainnya masih dalam pencarian. Data per pukul 06.00 Wita menunjukkan 202 kepala keluarga atau 620 jiwa terdampak bencana ini.
Data yang dihimpun hingga pukul 06.00 Wita, ada 129 titik kejadian banjir dan 27 titik longsor. “Terhimpun pada pukul 06.00 pagi ini, 9 orang tewas, dan tercatat 6 orang masih dalam pencarian,” kata Kepala UPTD Pengendalian Bencana Daerah BPBD Bali, dalam wawancara, Kamis, 11 September 2025.
Baca juga: Banjir Terjang Bali, 2 Tewas dan 4 Hilang, 623 Orang Terdampak
Dia menyebutkan, hingga kini pencarian terus dilakukan dengan melibatkan semua unsur dalam tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, Damkar, beberapa instansi pemerintah dan relawan.
“Memang sebelumnya, kemarin ada laporan 2 orang hilang, lalu 4 orang dan pagi tadi 6 orang, tim masih aktif melakukan pencarian orang hilang,” ungkapnya.
Sementara itu, data BNPB menyebutkan, enam daerah yang terdampak banjir tersebut di antaranya, Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam laporannya.
Kota Denpasar menjadi wilayah dengan korban meninggal terbanyak, yaitu lima orang. Dua warga juga dilaporkan hilang di kota ini. Selain itu, 108 jiwa mengungsi di SD 25 Pemecutan, Banjar Sedana Merta Ubung, dan Banjar Dakdakan Peguyangan.
Baca juga: Dahsyat! Gempa Bumi Magnitudo 8,7 Terjang Rusia hingga Tsunami Bikin Panik Sejumlah Negara

Di Kabupaten Jembrana tercatat dua orang meninggal dunia dan 103 kepala keluarga (200 jiwa) terdampak. Sebanyak 85 warga mengungsi di Balai Desa Yeh Kuning, Balai Banjar Yeh Kuning, Musholla Assidiqie, dan Musholla Darul Musthofa.
Sementara di Kabupaten Gianyar dan Badung masing-masing dilaporkan satu orang meninggal dunia. Di Klungkung mencatat 99 kepala keluarga (420 jiwa) terdampak, sedangkan di Kabupaten Tabanan masih dalam pendataan.
Akibatnya, beberapa warga terpaksa mengungsi karena tempat tinggal mereka masih terendam banjir.
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto telah berada di Bali untuk memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bali.
Kehadiran Kepala BNPB menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat terdampak.
Baca juga: Viral! Rumah Doa Kristen di Kota Padang Dirusak, 9 Pelaku Diamankan Polisi
Dalam rapat tersebut, Kepala BNPB mengarahkan pemerintah daerah untuk memprioritaskan upaya pencarian, pertolongan, dan penyelamatan warga. Selain itu, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat juga harus dimaksimalkan.
Sementara, Gubernur Bali I Wayang Koster juga mengungkapkan, wilayah yang paling parah terdampak adalah Kota Denpasar, khususnya di sekitar Pasar Kumbasari dan Jalan Raya Pura Demak.
Di Pasar Kumbasari, banjir diperparah oleh jebolnya pagar pembatas Sungai Badung, yang menyebabkan air sungai bercampur sampah meluap dan langsung merendam area pasar. Sekitar 200 pedagang di pasar tersebut kehilangan barang dagangan mereka karena hanyut atau rusak.
Gubernur Koster menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dan berjanji akan menanggung semua kerugian yang dialami pedagang dan masyarakat. Biaya ganti rugi dan rehabilitasi bangunan yang rusak akan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali dan Kota Denpasar. “Saya pastikan semuanya akan ditangani,” ujar Koster.
Fokus utama pemerintah saat ini adalah mencari korban yang masih hilang, memperbaiki infrastruktur yang rusak, dan memastikan pemulihan ekonomi warga terdampak agar dapat kembali beraktivitas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali dan BPBD di tingkat kabupaten/kota terus melakukan peninjauan di lokasi bencana. Sementara itu, pendataan kerugian materiil masih terus dilakukan. (*)



Tinggalkan Balasan