TOPNEWSP.COM, JAKARTA – Mimpi Indonesia untuk kembali menjadi pusat rempah-rempah dunia kini didukung dengan komitmen anggaran yang luar biasa.
Pemerintah mengumumkan alokasi dana Rp9,95 triliun untuk memacu program hilirisasi komoditas pertanian, sebuah langkah strategis untuk mendongkrak nilai tambah produk nasional.
Langkah ambisius ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Percepatan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas di Jakarta, Senin 22 September 2025.
Baca juga: Sulsel Sabet Penghargaan Nasional Ketahanan Pangan 2025, Bukti Komitmen Jadi Lumbung Pangan
Acara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, juga dirangkaikan dengan penandatanganan MoU penting sebagai komitmen pemenuhan data petani dan lokasi.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membuka diskusi dengan mengingatkan kembali potensi besar Indonesia sebagai negara tropis.
“Kita kadang-kadang tidak menyadari bahwa kita adalah negara tropis. Sepanjang tahun kita memiliki sinar matahari, modal penting untuk tumbuhnya tanaman,” ujarnya, menekankan modal alam yang jarang disadari.
Baca juga: Peluang Tenaga Kerja Asal Sulsel Terbuka di Kuwait Usai Dubes Lena Maryana Temui Wagub Fatmawati
Potensi besar itu yang ingin dimaksimalkan oleh Kementerian Pertanian. Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, anggaran hampir Rp10 triliun tersebut akan digunakan untuk mendongkrak produktivitas berbagai komoditas perkebunan, mulai dari kelapa, tebu, kopi, kakao, hingga lada.
Dari program ini, pemerintah memproyeksikan adanya nilai tambah yang fantastis hingga Rp138,49 triliun.
“Total anggaran hampir Rp10 triliun ini merupakan upaya membangkitkan kembali kejayaan Indonesia sebagai pusat rempah-rempah dunia,” ungkap Mentan Andi Amran Sulaiman. (*)
Tinggalkan Balasan