TOPNEWSP.COM, WAJO – Menteri Agama (Menag) RI, Prof KH Nasaruddin Umar resmi melantik Dewan Hakim dan Dewan Pengawas Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional dan Internasional di Gedung Darmawan Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulsel, pada Rabu, 1 Oktober 2025, malam.
Menag didampingi oleh Dirjen Pendis Kementerian Agama RI, Prof Suyitno, dan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, Dr Basnang Said.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan kebanggaannya atas tingginya animo peserta, bahkan melampaui target yang ditetapkan.
“Di luar dugaan, banyak negara yang ikut berpartisipasi itu melampaui target kita. Ada dari Maroko, Amerika dan negara Asia Tenggara,” ungkapnya.
Baca juga: Bupati Andi Rosman Pastikan Kesiapan MQKN-MQKI di Wajo: Insya Allah Semua Sudah Siap
Dia menekankan bahwa MQK menjadi ajang penting bagi santri dan mahasantri untuk mendalami kitab kuning.
Menteri Agama yang berasal dari Sulawesi Selatan ini juga berpesan agar Kabupaten Wajo dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu internasional.
“Kita tahu, Wajo dikenal dengan Kota Santri yang terbesar di Indonesia. Mari bersama sukseskan acara ini,” tandasnya.
MQK Internasional yang pertama kali digelar ini diharapkan dapat terus berlanjut di masa depan.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Wajo, Andi Rosman, dan Wakil Bupati, dr Baso Rahmanuddin, yang kompak mengenakan kemeja Sutra bermotif seragam.
Baca juga: Lantik Pejabat Eselon II Wajo, Bupati Andi Rosman: Ini Demi Kinerja, Bukan Terkait Pilkada
Unsur Forkopimda, termasuk Kapolres Wajo, Dandim 1406, dan Kepala Kejaksaan Negeri Wajo, juga turut memeriahkan acara yang dikemas gala dinner sekaligus pelantikan dewan Hakim dan pengawas.
Acara tersebut menjadi penanda dimulainya ajang bergengsi yang untuk pertama kalinya dilaksanakan di Indonesia.
Bupati Wajo, Andi Rosman menyampaikan apresiasi dan terima kasih mendalam kepada seluruh pihak yang telah bersinergi dan memberikan kepercayaan kepada Kabupaten Wajo sebagai tuan rumah.
“Alhamdulillah suatu kehormatan kami bisa menjadi tuan rumah ajang internasional. Diketahui bersama ini pertama kali dilaksanakan di Indonesia, dan Wajo mencatat sejarah,” ujar Andi Rosman.
Dia menambahkan, kesuksesan ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, jajaran pengurus As’adiyah, dan terkhusus kepada Pemkab Wajo.
“Semoga ini bisa berjalan lancar dan menjadi berkah bagi kita masyarakat Wajo,” harapnya. (*)



Tinggalkan Balasan