TOPNEWSP.COM, MAKASSAR — Bank Rakyat Indonesia (BRI) Regional Office Makassar menegaskan komitmennya untuk mempercepat digitalisasi dan perluasan akses pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penegasan ini disampaikan Regional Micro Banking Head BRI RO Makassar, Iwan Supriyanto, dalam Dialog Ekonomi bertema “Digitalisasi UMKM: Kesempatan bagi Perempuan,” yang digelar berbarengan dengan pelantikan Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sulsel di Hotel Claro Makassar, Sabtu 15 November 2025.
Dalam pemaparannya, Iwan mengungkapkan bahwa BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan mencapai Rp13,46 triliun kepada 302.190 debitur hingga akhir Oktober 2025. Penyaluran masif ini didominasi sektor usaha mikro dan tersebar di seluruh kabupaten/kota.
Baca juga: OJK Dorong UMKM Perempuan Go Digital hingga Permudah Pembiayaan di Diskusi Ekonomi JMSI
Sektor pertanian tercatat sebagai penerima KUR terbesar, diikuti perdagangan dan jasa. Iwan menambahkan bahwa BRI merupakan bank dengan jaringan layanan terluas di Sulsel, mencapai lebih dari 54.670 titik layanan, termasuk Agen BRILink, yang menjangkau wilayah perdesaan.
“BRI tidak hanya hadir di kota, tetapi masuk ke desa untuk memastikan pelaku usaha mikro dan ultra mikro bisa mengakses layanan keuangan dengan mudah, cepat, dan terjangkau,” ujarnya.
Meskipun penyaluran modal terus meningkat, Iwan menyoroti bahwa tantangan terbesar UMKM saat ini bukanlah permodalan, melainkan rendahnya literasi digital dan literasi keuangan.
Baca juga: OKJ Sebut Aktivitas Keuangan Ilegal Masih Marak, Begini Solusinya
Banyak pelaku usaha yang belum terbiasa menggunakan pencatatan digital, pemasaran daring, dan layanan keuangan berbasis aplikasi.
“UMKM perlu dibantu memahami pasar digital, bukan hanya dikasih modal. Literasi sangat menentukan kemampuan mereka bertahan dan tumbuh,” tegas Iwan.
Sebagai solusi, BRI mencatat 186.677 pelaku UMKM Sulsel telah *onboarding* ke ekosistem digital melalui platform LinkUMKM. Inisiatif ini diperkuat lewat program pendampingan dan pemberdayaan seperti Rumah BUMN, Desa Brilian, hingga digitalisasi rantai pasok komoditas melalui platform Pari.
“Digitalisasi bukan hanya soal aplikasi. Ini soal perubahan perilaku bisnis. UMKM harus bisa memanfaatkan teknologi agar naik kelas,” tambahnya.
Baca juga: Sekda Sulsel Dorong Peran Krusial JMSI Wujudkan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
BRI juga menerapkan model pembiayaan berjenjang, mulai dari ultra mikro (BPUM, Mekaar) hingga kredit komersial. Pola ini dirancang untuk memastikan pelaku UMKM dapat naik kelas secara terukur sesuai perkembangan usahanya.
Melalui forum bersama JMSI ini, BRI menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekosistem UMKM di Sulawesi Selatan.
“Selama UMKM kuat, ekonomi daerah akan terus bergerak maju. Dan selama UMKM dilibatkan dalam ekosistem digital, mereka akan tetap relevan di masa depan,” pungkasnya. (*)



Tinggalkan Balasan