TOPNEWSP.COM, JAKARTA – Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, meresmikan Gebyar ABG di Gedung Bhineka Tunggal Ika, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Jl. Percetakan Negara.
Peresmian ini disampaikan melalui video rekaman yang diputarkan dalam acara pembukaan yang dihadiri Kepala BPOM RI, Prof. Taruna Ikrar, serta para Kepala Balai Besar BPOM di daerah, Sabtu (15/11/2025) pagi.
Gebyar ABG adalah singkatan dari Academia–Business–Government (ABG) Collaboration, yakni ruang kolaborasi pengembangan industri obat dan makanan yang aman, berkualitas, mandiri, dan berdaya saing global.
Baca juga: Inovasi Vaksin Inhalasi, Kepala BPOM Taruna Ikrar: Harapan Baru Menuju Indonesia Bebas TBC
Ini merupakan sinergi kuat antara akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Indonesia guna melahirkan produk unggulan yang mampu bersaing di tingkat internasional.
“Apresiasi sehingga acara ini terselenggara dengan baik. Terima kasih atas partisipasi dari delegasi luar negeri serta seluruh peserta, baik dari pelaku bisnis, pemerintahan, akademisi, maupun praktisi,” ucap Gibran.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, pemerintah memberikan perhatian besar pada pengembangan inovasi yang mampu menjadi solusi atas berbagai tantangan hari ini.
“Oleh sebab itu, saya berharap kolaborasi ini menjadi peluang menciptakan gagasan inovatif yang dapat memperkuat ketahanan dan kesehatan nasional melalui kemandirian farmasi dan peningkatan peluang investasi,” tutup Gibran.
Sementara itu, Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menegaskan bahwa dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen dibutuhkan kolaborasi yang kuat.
Menurut Taruna, Indonesia adalah negara yang kaya, bukan hanya dari jumlah penduduk, tetapi juga potensi alamnya. “Kita punya barang, kekayaan, dan alam yang besar,” ujarnya.
Taruna menjelaskan bahwa BPOM mampu memberikan kontribusi ekonomi melalui potensi senilai Rp6.000 triliun—jauh lebih besar dari APBN tahun 2026 yang diproyeksikan senilai Rp3.700 triliun.
Potensi tersebut bersumber dari otoritas BPOM yang dilindungi oleh dua payung hukum: UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023 dan UU Pangan No. 18 Tahun 2012, serta diperkuat Perpres Nomor 80.
“Selama satu tahun memimpin BPOM, sebanyak 1,2 juta dokumen telah diselesaikan yang berdampak pada 600 ribu industri, mulai dari skala kecil, menengah, hingga besar.
Baca juga: Taruna Ikrar Kunjungi RSPPN, BPOM Pastikan Instalasi Farmasi Jadi Garda Depan Pengawasan Obat
“Ini kontribusi nyata lembaga ini. BPOM memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap ekonomi nasional dan mendorong tercapainya target 8 persen sesuai Asta Cita Presiden Prabowo–Gibran.
“Untuk mencapai itu, apa yang digunakan dan bisa dilakukan? Konsep ABG,” tegas Taruna.
Kemeriahan acara semakin lengkap dengan sambutan perwakilan perguruan tinggi yang disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno.
Ganjar Penghargaan
Inisiasi kegiatan Gebyar ABG diganjar penghargaan pemecahan rekor Prestasi Indonesia Dunia sebagai pelopor kolaborasi akademisi, bisnis, dan pemerintah di Indonesia.
Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID), Paulus Pangka, hadir menyerahkan langsung penghargaan “Pelopor Gebyar Academia, Business, and Government Collaboration dengan Peserta Terbanyak”.
Penerima penghargaan antara lain penggagas Prof. Taruna Ikrar, penyelenggara BPOM, serta para inspirator: Dr. Andi Armyn Nurdin, Noor Andi Arinawati Arsyad, dr. Wachyudi Muchsin, dan Dr. Irwansyah.
Acara ini digelar untuk memperingati satu tahun Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran. ABG adalah etalase besar gagasan Taruna Ikrar tentang kolaborasi tiga pilar akademisi, dunia usaha, dan pemerintah yang ia sebut sebagai “ABG Concept”. (*)



Tinggalkan Balasan