TOPNEWSP.COM, POLMAN – Pondok Pesantren Syekh Hasan Yamani Campalagian, Polewali Mandar (Polman) Sulbar akan menggelar Yamani Festival (YAMANIFEST) 2025 untuk pertama kalinya.
Kegiatan itu akan digelar selama tiga hari dari tanggal 23 hingga 25 Oktober 2025. YAMANIFEST tidak hanya menjadi perayaan Hari Santri Nasional, tetapi juga menjadi barometer kolaborasi antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat di Sulawesi Barat.
Festival perdana itu bertema “Dari Santri, Untuk Negeri” dipastikan mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, yang ditandai dengan rencana kehadiran pejabat tinggi Sulawesi Barat dan Polewali Mandar.
Acara pembukaan pada Kamis, 23 Oktober 2025, dijadwalkan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wagub Mayjen TNI (Purn) Salim S Mengga. Turut hadir pula Bupati Polewali Mandar Samsul Mahmud serta Wakil Bupati Andi Nursami Masdar.
Kehadiran jajaran pimpinan daerah ini menunjukkan pengakuan resmi terhadap peran strategis pesantren dalam pembangunan daerah.
Selain fokus pada kegiatan edukatif dan religius seperti Sarasehan Kebangsaan dan Tabligh Akbar, YAMANIFEST 2025 secara khusus menyediakan ruang bagi pemberdayaan ekonomi umat.
Festival ini akan menggelar Bazar UMKM Masyarakat Umum selama tiga hari penuh (23–25 Oktober) di Lapangan Pancasila, Polewali.
Kegiatan ini sejalan dengan tujuan festival untuk meneguhkan peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat, memberikan platform nyata bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal untuk memamerkan dan menjual produk mereka.
Ketua Panitia YAMANIFEST 2025, Suharno, menegaskan bahwa festival ini adalah wujud kontribusi nyata santri dan alumni dalam pembangunan.
“Santri hari ini bukan hanya berdakwah, tapi juga berperan aktif dalam pendidikan, budaya, dan ekonomi. YAMANIFEST adalah wadah untuk menebar keberkahan di tengah masyarakat, termasuk melalui pergerakan ekonomi lokal,” ujarnya.
Dengan melibatkan ribuan santri, alumni, dan masyarakat, YAMANIFEST diharapkan menjadi agenda tahunan yang tak hanya merawat warisan ulama tetapi juga memperkuat sinergi antara Pesantren Syekh Hasan Yamani dan seluruh elemen masyarakat Sulawesi Barat. (*)



Tinggalkan Balasan