TOPNEWSP.COM, Jakarta – Pasar saham di Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir dibuat gempar dengan kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) buatan China bernama DeepSeek.
Dilansir dari Reuters, DeepSeek menyalip pesaing yang merupakan perusahaan AI asal AS, ChatGPT sebagai aplikasi yang teratas di App Store AS dengan 2 juta unduhan.
DeepSeek didukung oleh model DeepSeek-V3 yang menggunakan chip Nvidia H800 dengan biaya kurang dari 6 juta dolar AS atau setara Rp97,3 miliar.
Pihak DeepSeek mengklaim, biaya pengembangan model DeepSeek R1 yang dirilis pada Januari 2025 dinilai 20 kali lebih murah daripada model OpenAI dari ChatGPT milik AS.
Akibat efisiensi dan biaya yang murah inilah, DeepSeek kini mendapatkan atensi dari dunia kecerdasan buatan internasional.
Selain biaya yang murah, kecanggihan AI-nya juga setara dengan AI milik perusahaan teknologi AS, ChatGPT.
Perusahaan DeepSeek mengaku dua model AI-nya, DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1 mendapat pujian dari para eksekutif Silicon Valley dan ahli teknologi AS, karena tidak kalah dengan model AI ChatGPT maupun AI Meta.
Dalam laporan yang ditulis Reuters pada Selasa, 28 Januari 2025, Presiden AS Donald Trump sampai ikut bereaksi tentang DeepSeek yang dinilai ‘mengguncang’ pasar global.
Presiden AS itu mengatakan kemunculan DeepSeek menjadi peringatan bagi perusahaan teknologi di AS.
“Peluncuran DeepSeek, AI dari sebuah perusahaan Tiongkok harus menjadi peringatan bagi industri kita (AS),” ucap Trump di AS pada Senin, 27 Januari 2025.
“Kita harus fokus agar bisa bersaing dan menang,” tegas sang Presiden AS terhadap DeepSeek.
Lantas, mengapa Trump begitu berambisi membawa perusahaan teknologi di AS mampu menandingi DeepSeek yang berasal dari China?
AI Buatan China dengan Modal Minim
Dalam kesempatan yang sama, Trump menuturkan layanan AI di AS pun dapat melakukan hal sama dengan DeepSeek, yakni tampil meyakinkan di pasar teknologi dengan modal yang dinilai kecil.
“Saya melihatnya sebagai hal positif karena Anda akan melakukan yang sama,” tutur Trump.
“Sehingga tidak akan menghabiskan banyak uang dan semoga Anda akan mendapatkan hasil yang sama,” tandasnya.
Pihak DeepSeek mengklaim, hanya menghabiskan 5,6 juta dolar AS atau Rp90,8 miliar untuk mendukung model dasar AI DeepSeek model R1.
DeepSeek Baru Lahir Satu Tahun Lalu
Bagi yang belum tahu, DeepSeek berdiri pada tahun 2024 oleh pengusaha asal China, Liang Wenfeng.
DeepSeek menjadi salah satu dari sejumlah perusahaan rintisan yang muncul dalam beberapa tahun terakhir dan berupaya mencari investasi besar untuk mengembangkan AI di pasar global.
Di sisi lain, DeepSeek meluncurkan berbagai model AI kompetitif selama setahun terakhir yang telah menarik perhatian industri teknologi internasional. (*)
Tinggalkan Balasan