TOPNEWSP.COM, JAKARTA – Jamaah Haji Indonesia saat ini sudah memasuki fase pemulangan ke Tanah Air.
Setidaknya, sudah ada lebih dari 30 ribu jamaah haji yang sudah sampai di Indonesia sejak pemulangan pertama pada 11 Juni 2025.
Sesampainya di Indonesia, petugas haji mengimbau para jamaah untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gangguan kesehatan.
Mengingat ibadah haji merupakan perjalanan panjang dan aktivitas fisik yang banyak mengeluarkan energi.
Baca juga:
175 Jamaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci, Ini Penyebabnya
“Kalau ada gejala sakit, misalkan demam, batuk, sesak nafas, kami anjurkan agar segera berobat ke rumah sakit maupun puskesmas,”ujar Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah dr. M. Imran dalam konferensi pers di Makkah, dikutip pada Selasa, 17 Juni 2025.
Sebagai ciri awal, Imran meminta jamaah untuk cermat memperhatikan kondisi tubuhnya dalam rentang waktu 14 hari sejak tiba di Indonesia.
Dia juga meminta para jamaah untuk menceritakan setiap kegiatan yang dilakukan selama di Tanah Suci.
“Jangan lupa ceritakan riwayat perjalanan haji Anda, agar mendapatkan pelayanan dan penanganan yang tepat,” imbuhnya.
Baca juga:
Ratusan Calhaj Asal Sulbar Diberangkatkan ke Tanah Suci Tergabung di Kloter 11 Embarkasi Makassar
Gangguan kesehatan mungkin muncul karena perbedaan suhu cuaca yang cukup ekstrem.
Pasalnya, selama berhaji, para jamaah bisa terpapar suhu hingga 47 derajat Celcius.
“Kami ingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli,” kata Imran.
“Pada hari ini saja, suhu di Makkah mencapai 45 derajat celsius, sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celcius,” terangnya.
Suhu panas akan lebih terasa karena keringnya udara dan kelembapannya yang rendah. (*)
Tinggalkan Balasan